PERTOLONGAN PADA TRAUMA SERANGAN JANTUNG

https://adehealthcare.blogspot.co.id/
Serangan Jantung

Serangan jantung merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang perlu mendapatkan eprhatian serius.


Kardiovaskuler dalam arti sempit dapat dikatakan membicarakan masalah penyakit jantung, hipertensi, dan stroke. Umur merupakan faktor penyebab meningkatnya serangan jantung. Usia lanjut paling sering dan resiko terbesar terkena serangan jantung. Laki-laki muda akan lebih muda terkena serangan jantung jika dibandingkan wanita muda seumurannya.

Penyakit jantung sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat dikendalikan yaitu faktor usia, jenis kelamin dan riwayat keluarga terkena penyakit jantung. Untuk menghindari resiko serangan jantung maka faktor-faktor resiko yang dapat dikendalikan harus mendapatkan prioritas utama untuk diperhatikan sebagai berikut.

1. Kadar kolesterol

Jika kadar kolesterol dalam darah melebihi angka 140 mg/DL maka arteriosklerosis (penyumbatan darah dalam jantung) semakin cepat berlangsung. Dengan demikian menjaga batas paling aman kolesterol yang ada dalam darah merupakan tindakan pencegahan serangan jantung koroner akibat arteriosklerosis pada pembuluh koroner jantung.

2. Tekanan darah

Menurut hasil penelitian sebaiknya tekana darah sistolik rata-rata pria berumur 25-35 tahun yaitu 112,5 mm/Hg dan 126 mm /Hg untuk umur 35-64 tahun. Sementara untuk wanita yang berumur sama tekanan darah sistoloknya yaitu 109 mm/Hg dan 130 mm/Hg.

3. Rokok

Racun yang terkandung dalam rokok dapat memicu pengumpalan darah. Darah perokok cenderung pekat. Oleh karena itu pekerjaan jantung memompa darah ke seluruh tubuh menjadi berat. Jika kejadian ini berlangsung lama, bukan mustahil jantung akan kelelahan dan berakhir pada gagal jantung atau jantung koroner.

4. Kadar gula darah

Darah yang mengandung larutan gula tinggi akan lebih pekat bila dibandingkan kadar gula darah rendah atau normal. Kadar gula darah yang tinggi akan memicu kerapuhan dinding-dinding pembuluh darah sehingga dinding-dinding tersebut mudah pecah. Jika pembuluh darah jantung pecah maka artinya serangan jantung sedang terjadi atau berlangsung.

5. Berat badan 

Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan resiko serangan jantung. Untuk melihat apakah kita kelebihan berat badan (obesitas) yang paling mudah yaitu mengurangkan tinggi tubuh dengan 100-110, jika berat badan di atas normal maka resiko serangan jantung harus diwaspadai.

6. Gerak badan

Gerak badan atau aktifitas fisik dalam berbagai bentuk seperti pekerjaan fisik, olahraga, maupun dalam bentuk rekreasi dan kesenian mempunyai efek profektif terhadap berbagai resikoserangan jantung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jalan cepat antara 6-7 Km selama satu jam, 3 kali seminggu atau 30 menit sebanyak 4-5 kali seminggu sudah cukup mengendalikan faktor resiko serangan jantung, terutama untuk usia 40 tahun ke atas. Cara yang paling gampang untuk mengukur olah raga atau aktifitas fisik yang cukup memacu jantung yaitu apabila sudah terjadi peningkatan denyut jantung dan nafas, serta sudah berkeringat.

Langkah Awal Penangganan 

Langkah penanganan pertama yang dilakukan pada penderita serangan jantung dengan memberikan suasana nyaman, tenang, menghindari suasana tegang dan mengusahakan agar rileks. Jika sadar penderita diberi minum air putih dan ramuan tanaman obat. Namun, jika kondisi korban semakin parah, segera dirujuk ke rumah sakit atau sesegera mungkin mendapatkan penanganan secara medis.

ARTIKEL YANG BERHUBUNGAN :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar